Memahami
Moralitas Dalam Sila Pancasila
Istilah Moral berasal dari bahasa
Latin yang dalam bentuk tunggal kata moral yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya,
yaitu mores yang masing-masing mempunyai arti yang sama, yaitu kebiasaan atau
adat. Moral atau moralitas yang berarti adat istiadat, kebiasaan nilai-nilai,
dan norma-norma yang selalu berlaku dalam kelompok atau masyarakat. Moralitas
adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik
dan buruk (Bertens, 2002:7). Moralitas juga berperan sebagai pengatur dan
petunjuk bagi manusia dalam berperilaku agar dapat dikategorikan sebagai
manusia yang baik dan dapat menghindari perilaku yang buruk. (Keraf, 1993:10)
Nilai-nilai
Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari budaya
bangsa Indonesia, sehingga menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh bangsa
lain. Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Karena Pancasila merupakan sumber nilai di Indonesia maka semua nilai yang
berkembang tidak oleh bertentangan dengan Pancasila.
Kehidupan sehari-hari dalam keluarga harus dijiwai nilai-nilai luhur Pancasila, di mana orang tuamenjadi teladan bagi anak-anaknya. Segala tindak tanduk seluruh keluarga harus bersumber darinilai-nilai luhur Pancasila. Anak yang berumur tujuh tahun telah memasuki usia wajib belajar pendidikan formal. Di sinilah penanaman nilai-nilai luhur Pancasila dimulai yaitu dari taman kanak-kanak, terutama melalui pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan
dalam masyarakat amat penting untuk penanaman nilai luhur Pancasila, karena
waktu di sekolah hanya terbatas sehingga waktu yang lebih banyak ada di lingkungan
keluargadan masyarakat maka pergaulan sehari-hari dalam masyarakat luas akan
sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan kepribadian anak. Oleh karena
itu, hendaknya masyarakat ikut bertanggung jawab dalam pembentukan sikap dan
perilaku anak, serta penanaman nilai-nilai luhur Pancasila.
Pancasila yang digali dari akar budaya Indonesia mengandung nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi bangsa Indonesia sejak zaman dulu. Nilai-nilai itu antara lain nilai agama, adat istiadat, dan perjuangan untuk melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan. Nilai-nilai ini mengkristal dalam rumusan Pancasila sebagai perwujudan filsafat kemanusiaan yang mencerminkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan (alam) tempat hidupnya.
Dengan menghayati dan mengamalkan nilai nilai dalam Pancasila seluruh warga negara akan menghargai semangat kebhinnekatunggalikaan dan keragaman agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat, sosial, dan ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dan rela berkorban dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila.
Berikut ini nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila serta sikap yang harus ditunjukan baik
dalam lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan bangsa dan negara.
Sila
|
Nilai Yang Terkandung
|
Sikap
|
Ketuhanan yang Maha Esa
|
Nilai-nilai yang terkandung dalam
sila “Ketuhanan yang Maha Esa” terkait dengan hubungan antara manusia dengan
Tuhannya. Nilai-nilai tersebut antara lain Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, toleransi, kebiasaan beribadah, penghormatan kepada agama atau kepercayaan
lain, kerukunan dan kerja sama antarumat beragama.
|
|
Kemanusiaan yang adil dan beradab
|
Nilai-nilai yang terkandung dalam
sila “Kemanusian yang Adil dan Beradab” antara lain pengakuan terhadap adanya
martabat manusia dan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.
|
|
Persatuan Indonesia
|
Sila ketiga mengandung nilai-nilai
persatuan, di antaranya adalah sebagai berikut: Menjunjung tinggi Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Cinta perdamaian dan persatuan. Tidak
egosentris.
|
|
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan |
Sila keempat mengandung
nilai-nilai kerakyatan, di antaranya adalah sebagai berikut : Mendahulukan
kepentingan dan tujuan bersama. Melaksanakan musyawarah dan demokrasi untuk
mengambil keputusan
bersama. Bijaksana dalam menyelesaikan masalah. |
|
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
|
Sila kelima Pancasila mengandung
nilai-nilai keadilan sosial, di antaranya adalah sebagai berikut. Adil,
sesuai kebutuhan tiap orang atau kelompok, bukan dibagi sama rata. Suka
bekerja keras. Menghormati kedaulatan bangsa sendiri dan bangsa lain.
Menganggap bangsa lain sama derajatnya.
|
|
0 komentar:
Posting Komentar